Brand/Nama Lain
Nama dagang dari obat ini yang terdapat di pasaran yaitu Cloxacilin dan Meixam
Cara Kerja
Kloksasilin bersifat bakterisidal yaitu dapat membunuh bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein pada dinding sel bakteri, sehingga pembentukan dinding sel bakteri tidak terjadi. Selanjutnya, bakteri mengalami kerusakan dan pecah karena tidak ada dinding sel yang mempertahankannya.
Indikasi
Kloksasilin digunakan pada beberapa kondisi medis tertentu seperti di bawah ini:
- Infeksi bakteri stapilokokus yang kebal (resisten) terhadap golongan antibiotik penisilin
- Infeksi jaringan jantung (endokarditis)
- Infeksi paru (pneumonia)
- Infeksi tulang dan sendi
- Infeksi kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi
Kloksasilin tidak boleh digunakan pada pasien yang menunjukkan reaksi alergi (hipersensitif) terhadap obat kloksasilin, golongan obat penisilin dan sefalosporin.
Efek Samping
Efek samping yang sering terjadi dari penggunaan obat ini yaitu:
- Nyeri ulu hati
- Mual dan muntah
- Diare
- Kembung
Efek samping serius yang perlu Anda perhatikan saat konsumsi obat ini yaitu:
- Nyeri tenggorokan yang menetap
- Nyeri pada tulang dan sendi
- Mengalami perdarahan atau memar
- Urine berwarna merah muda, merah atau gelap
- Adanya perubahan dari frekuensi dan jumlah urin (gangguan ginjal)
- Mual dan muntah yang menetap
- Mata dan kulit kuning
Efek samping fatal yang dapat terjadi yaitu reaksi alergi anafilaksis dengan gejala berikut ini:
- Kemerahan pada tubuh
- Bengkak terutama sekitar wajah, mulut dan tenggorokan
- Demam dan menggigil
- Sesak
- Pusing dan nyeri kepala
Sediaan
Kloksasilin tersedia dalam bentuk tablet/kapsul 500 mg dan obat suntik (vial).
Dosis
Dosis obat bergantung dengan usia dan derajat penyakit yang dialami oleh pasien seperti di bawah ini:
Dewasa
- Obat minum, dosis 250-500 mg setiap 6 jam atau 4 kali sehari. Dosis maksimal 6.000 mg per hari. Dosis dan jangka waktu pengobatan dapat bervariasi sesuai dengan derajat infeksi, respon pasien terhadap pengobatan dan kuman penyebab.
- Obat suntik atau infus, dosis sebesar 250-500 mg per 6 jam. Dosis dapat dinaikkan bergantung dengan beratnya infeksi. Dengan maksimal dosis harian 6.000 mg.
Anak
- Obat minum, jika berat badan ≤ 20 kg dosis obat 25-50 mg/kgBB per hari dibagi menjadi beberapa dosis (3-4 dosis). Jika berat badan lebih dari 20 kg, maka dosis sama dengan pasien dewasa.
- Obat suntik atau infus, dosis sama dengan obat minum seperti yang tertera di atas.
Keamanan
Kloksasilin masuk kategori B pada kehamilan. Bahwa obat ini pada hewan percobaan tidak menunjukkan efek buruk terhadap janin. Namun pada ibu hamil tidak ada penelitian. Sedangkan pada ibu menyusui belum diketahui keamanannya.
Interaksi Obat
Berikut ini efek yang ditimbulkan dari interaksi kloksasilin dengan obat lain:
- Interaksi dengan probenecid (obat untuk mencegah asam urat) dapat meningkatkan kadar kloksasilin dalam darah
- Efektivitas obat antikoagulan (pencegah penggumpalan darah) seperti warfarin dapat menurun
- Penggunaan bersama dengan obat tetrasiklin (antibiotik) dapat mengurangi efektivitas dari obat kloksasilin
- Kadar metrotreksat (obat kanker) dalam darah meningkat jika digunakan bersama dengan kloksasilin
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Cloxacillin – Mims Indonesia. (2022). Retrieved 18 June 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cloxacillin?mtype=generic
Kloksasilin – Badan POM RI. (2018). Retrieved 18 June 2022, from http://ioni.pom.go.id/monografi/kloksasilin
Cloxacillin-Oral – HealthLinkBC. healthlinkbc.ca. (2021). Retrieved 18 June 2022, from https://www.healthlinkbc.ca/medications/cloxacillin-oral
Cloxacillin Capsules – Drugs.com. drugs.com. (2021). Retrieved 18 June 2022, from https://www.drugs.com/cdi/cloxacillin-capsules.html