• Beranda
  • nutrisi
  • Mengapa Masih Ingin Makan Hidangan Penutup Setelah Makan Berat?

Mengapa Masih Ingin Makan Hidangan Penutup Setelah Makan Berat?

Mengapa Masih Ingin Makan Hidangan Penutup Setelah Makan Berat?
Ilustrasi makanan manis. Credit: Freepik

Bagikan :


Makanan manis digemari oleh banyak orang dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak mengherankan jika keinginan untuk menyantap sesuatu yang manis sering muncul, bahkan setelah perut terasa kenyang usai makan berat. Artikel ini akan membahas penyebab munculnya keinginan tersebut serta cara mengatasinya.

 

Kenapa Setelah Makan Berat Masih Ingin Camilan Manis?

Keinginan untuk menyantap makanan manis dapat muncul kapan saja, bahkan saat perut sudah terasa kenyang setelah makan malam. Para ahli menyebutkan bahwa dorongan ini bisa dipengaruhi oleh faktor fisik maupun psikologis. Berikut beberapa penyebabnya:

Mengurangi gula terlalu banyak

Banyak orang memilih untuk membatasi konsumsi gula, baik karena alasan kesehatan, program diet, maupun sekadar preferensi rasa. Namun, ketika asupan tertentu dikurangi, otak bisa mengalami persepsi deprivasi — kondisi saat otak merasa “kekurangan” sesuatu meskipun sebenarnya tubuh tidak kekurangan nutrisi apa pun. Dalam hal ini, otak menafsirkan kekurangan gula dan memunculkan keinginan untuk menyantap makanan manis.

Selain itu, pembatasan asupan nutrisi juga dapat menimbulkan rasa tidak puas dan membuat tubuh merasa kekurangan gizi. Dalam beberapa kasus, keinginan untuk makan makanan manis merupakan cara tubuh memberi sinyal bahwa ada kebutuhan nutrisi yang belum terpenuhi.

Baca Juga: Seberapa Sering Anak-Anak Boleh Mengonsumsi Makanan Manis?

Sistem penghargaan dari otak

Asupan gula dapat mengaktifkan sistem penghargaan di otak dengan memicu pelepasan serotonin dan dopamin, dua zat kimia yang menimbulkan rasa senang. Itulah mengapa makan makanan manis sering membuat seseorang merasa bahagia.

Namun, efek ini hanya bersifat sementara. Jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang, gula justru dapat menurunkan kadar dopamin dan mengurangi kemampuan tubuh untuk merasakan kesenangan secara alami.

Kadar gula darah melonjak

Saat mengonsumsi makanan manis, tubuh akan melepaskan insulin sebagai respons terhadap peningkatan kadar gula darah. Hormon ini berfungsi membantu sel-sel tubuh menangkap gula sebagai sumber energi.

Namun, ketika tubuh melepaskan insulin dalam jumlah berlebihan, kadar gula darah justru bisa menurun terlalu rendah. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan keinginan untuk kembali mengonsumsi makanan manis.

Indra pengecap ingin rasa lain

Makan malam umumnya didominasi oleh rasa gurih atau asin. Setelah puas dengan rasa tersebut, indra pengecap cenderung mencari variasi rasa lain, biasanya rasa manis. Hal inilah yang membuat seseorang tetap ingin menyantap makanan manis meskipun perut sudah kenyang setelah makan malam.

Stres

Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon lapar atau keinginan untuk makan. Peningkatan hormon kortisol saat stres sering dikaitkan dengan pelepasan hormon ghrelin, hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, timbul dorongan untuk mengonsumsi makanan manis sebagai cara tubuh mencari rasa nyaman.

Kurang tidur

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis, asin, dan bertepung. Kondisi ini diduga terjadi karena tubuh berusaha mencari sumber energi cepat untuk mengatasi rasa lelah akibat kurang istirahat.

Menstruasi

Saat PMS atau menstruasi, banyak wanita merasa lebih ingin mengonsumsi makanan manis atau tinggi karbohidrat. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat meningkatkan nafsu makan serta menimbulkan keinginan untuk menyantap makanan yang mampu memperbaiki suasana hati, seperti cokelat atau makanan manis lainnya.

Baca Juga: Sering Ngemil Makanan Manis di Malam Hari? Ini Dampaknya bagi Kesehatan

 

Cara Mengatasi Keinginan Makan Makanan Manis

Makan makanan manis setelah makan malam sebenarnya tidak masalah, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan. Konsumsi gula tinggi pada malam hari dapat meningkatkan risiko gangguan tidur dan penambahan berat badan. Untuk membantu mengendalikan keinginan makan makanan manis, beberapa cara berikut bisa dicoba:

  • Memperbanyak minum air putih
  • Mengonsumsi camilan tinggi protein
  • Memilih camilan manis yang lebih sehat, seperti smoothies atau buah potong 
  • Memperbaiki pola tidur
  • Melakukan relaksasi, seperti pijat atau mandi air hangat
  • Olahraga ringan

 

Mengonsumsi makanan manis dapat memperbaiki suasana hati, namun jika berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes atau kegemukan. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar pengaturan pola makan dan gaya hidup sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 7 Oktober 2025 | 11:46

Miller, M. (2025). 6 Reasons You Crave a Sweet Treat After Dinner. Available from: https://www.verywellhealth.com/why-do-i-crave-sweets-after-a-meal-11803566#

Stanborough, R. (2021). Why Am I Craving Sweets?. Available from: https://www.healthline.com/health/food-nutrition/why-am-i-craving-sweets

Panoff, L. (2023). Why Do I Crave Sugar?. Available from: https://www.verywellhealth.com/why-do-i-crave-sugar-7566527

Fries, W. (2023). 13 Ways to Fight Sugar Cravings. Available from: https://www.webmd.com/diet/features/13-ways-to-fight-sugar-cravings