Manfaat Air Ketuban bagi Janin

Manfaat Air Ketuban bagi Janin
Ilustrasi kehamilan. Credit: Freepik

Bagikan :


Air ketuban memegang peranan penting dalam perkembangan janin. Selain melindungi janin dari cedera, air ketuban juga berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Apa saja fungsi air ketuban bagi janin? Simak dalam artikel berikut.

 

Apa Itu Air Ketuban?

Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi janin selama kehamilan. Cairan ini mulai terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan di dalam kantung ketuban yang kemudian mengelilingi janin selama pertumbuhan di dalam rahim. Secara normal, cairan ketuban berwarna bening, tetapi bisa juga tampak kuning pucat.

Cairan ketuban mengandung nutrisi, hormon, antibodi, dan zat lain yang ditelan serta dikeluarkan kembali oleh janin melalui urine. Pada awal kehamilan, cairan ketuban berasal dari cairan tubuh ibu, sedangkan setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, sebagian besar air ketuban berasal dari urine janin.

Penting bagi ibu hamil untuk memantau jumlah cairan ketuban selama kehamilan. Pada usia kehamilan sekitar 34 minggu, volume cairan ketuban berkisar 800 mL, sedangkan pada kehamilan cukup bulan (sekitar 40 minggu) jumlahnya menurun menjadi sekitar 600 mL. Kekurangan atau kelebihan cairan ketuban dapat menimbulkan masalah bagi ibu maupun perkembangan janin.

Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Air Ketuban Ibu Hamil Terlalu Sedikit (Oligohidramnion)

 

Fungsi Air Ketuban bagi Janin

Air ketuban memiliki banyak fungsi penting selama kehamilan, terutama untuk melindungi janin di dalam rahim. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Melindungi janin: Bertindak sebagai bantalan peredam kejut untuk melindungi bayi dari tekanan atau benturan dari luar.

  • Melindungi tali pusat: Menjaga agar tali pusat tidak tertekan, sehingga aliran darah, oksigen, dan nutrisi ke janin tetap lancar.

  • Menjaga suhu tubuh janin: Membantu mempertahankan suhu di sekitar janin agar tetap hangat dan stabil.

  • Mencegah infeksi: Mengandung antibodi dan memiliki sifat antibakteri yang membantu melindungi janin dari infeksi.

  • Mendukung perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan: Janin menelan dan menghirup cairan ketuban untuk melatih fungsi paru-paru dan sistem pencernaan sebelum lahir.

  • Mendukung pertumbuhan otot dan tulang: Cairan ketuban memungkinkan janin bergerak bebas di dalam rahim, membantu perkembangan otot dan tulang.

  • Sebagai pelumas alami: Mencegah bagian tubuh janin, seperti jari tangan dan kaki, saling menempel, terutama ketika volume cairan ketuban rendah.

Baca Juga: Ketuban Pecah Namun Belum Ada Kontraksi, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Masalah pada Air Ketuban yang Perlu Diwaspadai

Ketika menjalani pemeriksaan kehamilan, dokter juga akan memeriksa kondisi air ketuban. Jumlah air ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan janin. Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada air ketuban antara lain:

  • Oligohidramnion, yaitu kondisi ketika volume cairan ketuban terlalu sedikit. Pada enam bulan pertama kehamilan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran, kelainan bentuk fisik janin, atau kelahiran prematur. Pada usia kehamilan yang lebih lanjut, kekurangan cairan ketuban bisa menyebabkan kompresi tali pusat atau hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim.

  • Polihidramnion, yaitu cairan ketuban yang berlebihan. Kondisi ini dapat menekan organ di sekitar rahim sehingga menyebabkan kaki bengkak, sesak napas, atau sembelit. Polihidramnion juga meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi berukuran besar (makrosomia), maupun lahir mati.

  • Korioamnionitis, yaitu infeksi pada kantung ketuban. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan serius dan membahayakan janin.

  • Ketuban pecah dini, yaitu keluarnya cairan ketuban sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dan sebelum persalinan dimulai. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi serta berbagai komplikasi jika kehamilan masih dipertahankan.

 

Cairan ketuban berfungsi sebagai pelindung janin selama kehamilan. Adanya masalah pada cairan ketuban dapat memengaruhi kesehatan janin dan ibu. Jika memiliki pertanyaan seputar kehamilan, sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 30 Oktober 2025 | 13:02

Cleveland Clinic. Amniotic Fluid. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/23310-amniotic-fluid

Smith, L. (2023). What to know about amniotic fluid. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/307082

Pratt, E. (2025). What Is Amniotic Fluid. Available from: https://www.verywellhealth.com/amniotic-fluid-5120311#toc-function

Mount Sinai. Amniotic Fluid. Available from: https://www.mountsinai.org/health-library/special-topic/amniotic-fluid