Pes (Black Death)

Pes (Black Death)
Pes merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis

Bagikan :


Definisi

Pes merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis melalui gigitan kutu yang telah menghisap darah hewan yang sudah terinfeksi sebelumnya. Penyakit pes termasuk dalam kategori penyakit zoonis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan antara manusia dapat terjadi melalui droplet yang mengandung bakteri pes. Di Indonesia terdapat 4 wilayah yang sebelumnya pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) pes, yaitu kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), Botolali (Jawa Tengah), Sleman (Yogyakarta) dan Bandung (Jawa Barat).

Pes atau juga dikenal sebagai black death,  karena bila tidak segera ditangani oleh medis dapat menyebabkan ancaman nyawa hingga kematian. Berdasarkan bagian tubuh yang terlibat, pes terbagi menjadi 3 tipe yaitu:

  • Bubonic
    • Merupakan bentuk yang paling umum dari pes dan memiliki kemungkinan untuk sembuh mencapai 95% dengan pengobatan antibiotik yang cepat. Tipe pes ini membuat salah satu atau lebih dari kelenjar getah bening (KGB) terasa nyeri dan membengkak. KGB yang terdampak biasanya dekat dimana kutu yang terinfeksi mengigit Anda.
  • Septicemic
    • Ketika bakteri Yersinia pestis masuk ke dalam aliran darah, Anda mengalami pes septicemic. Kondisi ini dapat menghancurkan jaringan, menyebabkan gangren, hingga gagal ginjal. Infeksi ini terjadi melalui gigitan kutu, menyebabkan cairan tubuh dari hewan yang telah terinfeksi masuk ke dalam kulit, sehingga bakteri Yersinia pestis masuk ke dalam aliran darah dari satu bagian ke bagian lain (infeksi sekunder).
  • Pneumonic
    • Pes ini terjadi ketika bakteri Yersinia pestis masuk ke dalam paru-paru. Kondisi ini paling jarang terjadi dan paling berbahaya. Pneumonic dapat menyebar antara manusia melalui batuk dan bersin seperti gejala flu. Anda juga dapat tertular melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau bakteri yang bergerak dari bagian tubuh anda yang lain ke paru-paru (infeksi sekunder). Tipe ini dapat menyebabkan pneumonia parah dan gagal napas. Bila tidak diobati, pasien dengan tipe ini dapat mati dalam beberapa hari.

 

Penyebab

Pes sendiri disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Hewan seperti tikus dan lain dapat membawa bakteri penyebab dari pes, tetapi manusia mungkin dapat terinfeksi melalui gigitan kutu yang membawa bakteri. Hewan yang dapat membawa bakter tersebut seperti golongan tikus atau roden (tikus, mencit, marmut, hamster, guinea pig), mamalia kecil, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, rusa, dan unta. Bakteri tersebut lalu dapat masuk ke dalam KGB, pembuluh darah atau paru-paru dan membuat Anda sakit.

 

Faktor Risiko

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko anda tertular pes seperti:

  • Tempat tinggal : penduduk yang tinggal di daerah pedalaman, wabah ini dapat terjadi pada kondisi padat penduduk serta memiliki sanitasi yang buruk
  • Pekerjaan : profesi yang dekat dengan hewan seperti dokter hewan, petani memiliki risiko lebih tinggi
  • Hobi : mendaki gunung, berkemah dan berburu pada area pedalaman yang menjadi tempat tinggal hewan pengerat yang sudah terinfeksi

 

Gejala

Beberapa gejala umum dari pes seperti:

  • demam atau mengigil
  • sakit kepala atau pusing
  • nyeri pada badan
  • kelemahan dan kelelahan
  • mual, muntah dan diare

Pada pes tipe bubonic juga disertai dengan pembengkakan dan nyeri kelenjar getah bening. Pada pes tipe septicmik dapat ditemukan nyeri perut dan pendarahan dari hidung, mulut atau pada bagian bawah kulit. Pes tipe ini juga dapat menyebabkan gangren yang menyebabkan kerusakan pada jaringan, dimana dapat membuat jari, tangan, jempol, kaki atau bagian tubuh lainnya berububah menjadi hitam. Sedangkan pada tipe pes pneumonic dapat disertai dengan gejala sesak napas, nyeri dada, batuk, mukus atau lendir berdarah atau berair.

 

Diagnosis

Bila dokter mencurigai Anda mengalami pes seperti adanya tanda pembengkakan dan nyeri pada KGB yang disebut bubo (tanda umum dari pes bubonic), dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memeriksa adanya bakteri di dalam tubuh Anda melalui:

  • Pemeriksaan darah, dapat membantu mengindikasikan apakah Anda mengalami pes septicemic
  • Pemeriksaan cairan dari KGB yang mengalami pembengkakan untuk memeriksa kemungkinan pes bubonic

Sampel tersebut akan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan analisis. Hasil awal dapat tersedia dalam waktu kurang dari 2 jam, tetapi pemeriksaan untuk memastikan kembali akan memakan waktu 24 hingga 48 jam. Informasikan pada dokter bila Anda baru saja mengunjungi area risiko tinggi terjadi infeksi pes, tergigit oleh kutu, kontak dengan hewan yang terinfeksi, memiliki satu atau lebih KGB yang terasa sakit.

 

Tata Laksana

Pes perlu segera diobati dengan antibiotik. Dokter akan memberikan pengobatan pada Anda baik melalui intravena atau mengkonsumsi langsung. Bergantung pada gejala dan risiko yang dialami, Anda dapat memulai konsumsi antibiotik sebelum hasil pemeriksaan keluar.

Dokter mungkin akan meresepkan salah satu atau lebih dari antibiotik seperti siprofloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, doxycycline, gentamisin, streptopmisin, kloramfenikol, trimetoprim-sulfamehoxazole. Pada pes jenis septisemik dan pneumonic, pengobatan yang dilakukan melalui infus cairan, oksigen dan bantuan alat pernapasan.

 

Komplikasi

Pes yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti :

  • Gangren : Terjadi pada pes septicemic. Hal ini terjadi karena adanya gumpalan darah di pembuluh darah kecil pada jari tangan dan kaki sehingga mengganggu aliran darah. Akibatnya terjadi kematian jaringan.
  • Kematian : Bila tidak segera diobati dengan pengobatan antibiotik, maka pes memiliki risiko tingkat kematian yang tinggi

 

Pencegahan

Anda dapat mengurangi risiko terkena pes dengan menghindari gigitan kutu dan lebih berhati-hati pada hewan yang terinfeksi. Beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

  • Membersihkan tumpukan daun, sampah, kayu atau tempat lain yang dapat menjadi rumah hewan liar. Jangan tinggalkan makanan hewan peliharaan Anda di luar
  • Mengunakan losion anti-serangga
  • Jika memiliki hewan peliharaan, tanyakan pada dokter hewan Anda cara untuk menghindari kutu. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat  menyebarkan pes
  • Gunakan sarung tangan bila Anda kontak dengan hewan yang terinfeksi
  • Bila tinggal di area risiko tinggi pes, jangan biarkan hewan peliharaan Anda berkeliaran di luar
  • Bila Anda merasa terpapar pes, informasikan pada dokter mengenai antibiotik apa yang perlu dikonsumsi

 

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter bila anda membutuhkan pengobatan segera, terutama bila Anda merasa telah terpapar pes atau baru saja tinggal atau datang dari area risiko tinggi terdapat pes.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 25 Maret 2024 | 09:35

Plague. (2022). Retrieved 03 April 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17782-plague

Bubonic Plague. (2021). Retrieved 03 April 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21590-bubonic-plague

Plague. (2021). Retrieved 03 April 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plague/symptoms-causes/syc-20351291

Plague. (2023). Retrieved 03 April 2023, from https://www.who.int/health-topics/plague#tab=tab_1

The Plague. (2022). Retrieved 03 April 2023, from https://www.healthline.com/health/plague