Lingkar pinggang sering kali dianggap hanya sebagai persoalan penampilan. Padahal, ukuran lingkar pinggang dapat memberikan gambaran penting tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa lingkar pinggang yang berlebihan bisa berkaitan dengan risiko penyakit kronis dan harapan hidup yang lebih pendek. Jadi, seberapa penting sebenarnya ukuran lingkar pinggang bagi kesehatan dan umur panjang?

Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kesehatan

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran lingkar pinggang memiliki kaitan erat dengan kondisi kesehatan. Lingkar pinggang yang berlebihan kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis yang dapat menurunkan kualitas hidup dan memperpendek harapan hidup.

Untuk menjaga kesehatan, disarankan agar lingkar pinggang pria tetap di bawah 90 cm, sementara wanita idealnya di bawah 80 cm.

Lingkar pinggang yang besar biasanya mencerminkan penumpukan lemak visceral, yaitu lemak yang menyelimuti organ-organ vital di perut seperti hati, usus, dan pankreas.

Lemak ini bukan sekadar cadangan energi, tetapi juga dapat memicu pelepasan zat peradangan dan hormon yang mengganggu kerja metabolisme. Akibatnya, tekanan darah mengalami kenaikan, sensitivitas insulin terganggu, dan kadar kolesterol memburuk, yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit kronis.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Lemak Perut bagi Pria

Penyakit yang Erat Kaitannya dengan Lingkar Pinggang Besar

Lingkar pinggang yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, di antaranya:

Penyakit jantung 

Lemak visceral memiliki kaitan langsung dengan peningkatan kadar trigliserida dan penurunan HDL (kolesterol baik), yang dapat mempercepat terjadinya penyumbatan arteri. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga risiko serangan jantung dan stroke pun meningkat secara signifikan.

Diabetes tipe 2

Penumpukan lemak di area perut juga dapat memicu resistensi insulin, yaitu kondisi ketika sel-sel tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif. Hal ini menjadi awal dari berkembangnya diabetes tipe 2. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal, gangguan saraf, dan kerusakan pembuluh darah.

Hipertensi

Kelebihan lemak di area perut diketahui dapat meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol dan angiotensin. Kedua hormon ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika berlangsung dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah serta organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.

Penumpukan lemak di hati

Penumpukan lemak di hati yang umum terjadi pada orang dengan lingkar pinggang berlebih dapat memicu kondisi serius yang disebut NASH (Non-Alcoholic SteatoHepatitis). Ini adalah peradangan hati akibat penimbunan lemak yang bukan disebabkan oleh konsumsi alkohol dan disertai dengan cedera pada sel. Jika tidak ditangani, NASH berisiko berkembang menjadi sirosis atau bahkan kanker hati.

Baca Juga: Cara Mengukur Lingkar Pinggang dan Tips Mengecilkannya

Cara Menurunkan Lingkar Pinggang

Untuk mengecilkan lingkar pinggang dan menjaga kesehatan jangka panjang, Anda tidak perlu perubahan besar yang sulit dilakukan. Cukup mulai dengan kebiasaan sehat sehari-hari, seperti:

• Menghindari makanan olahan, gula tambahan, dan karbohidrat sederhana.
• Berolahraga secara rutin.
• Mengelola stres dengan cara yang sehat dan positif.
• Tidur cukup setiap malam.
• Menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Jika Anda merasa kesulitan atau membutuhkan panduan yang lebih personal, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa menggunakan layanan konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!