Selama hamil, ibu perlu mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan janin, termasuk magnesium. Pada ibu hamil, magnesium dapat membantu mengatasi beberapa keluhan umum kehamilan seperti kram di kaki, gangguan tidur, dan konstipasi. Lantas, perlukah ibu hamil mengonsumsi suplemen magnesium?

Manfaat Magnesium bagi Ibu Hamil

Magnesium memiliki peranan penting selama kehamilan, baik untuk pertumbuhan janin maupun menjaga daya tahan tubuh ibu. Mineral ini membantu fungsi saraf dan otot, serta berperan dalam menjaga tekanan darah tetap normal. Selain itu, magnesium mendukung perkembangan gigi dan tulang janin, sekaligus membantu mencegah persalinan prematur dan berbagai komplikasi kehamilan lainnya.

Beberapa manfaat magnesium selama kehamilan antara lain:

• Mencegah tekanan darah tinggi
  Magnesium membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Tekanan darah tinggi saat hamil bisa menjadi tanda preeklampsia, komplikasi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.

• Meredakan kram
  Penelitian menunjukkan konsumsi 200 mg magnesium per hari dapat membantu meredakan kram yang disebabkan oleh penumpukan cairan di kaki dan peningkatan berat badan selama kehamilan.

• Mengurangi risiko cerebral palsy
  Magnesium sulfat terbukti menurunkan risiko bayi lahir dengan cerebral palsy pada ibu yang berisiko mengalami persalinan prematur.

• Meningkatkan kualitas tidur
  Ibu hamil terutama pada trimester akhir sering mengalami gangguan tidur. Magnesium dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi kelelahan di siang hari.

• Memperbaiki suasana hati
  Konsumsi magnesium selama kehamilan juga dapat membantu mengurangi gejala depresi.

• Menjaga kesehatan bayi
  Bayi yang mendapat asupan magnesium cukup selama kehamilan memiliki risiko lebih kecil untuk dirawat di ICU setelah lahir.

Baca Juga: Bolehkah Cabut Gigi saat Hamil?

Perlukah Ibu Hamil Minum Suplemen Magnesium?

Kebutuhan magnesium selama kehamilan meningkat dibandingkan biasanya, dan jumlahnya bervariasi tergantung usia ibu. Berikut rinciannya:

• Ibu hamil usia 18 tahun ke bawah: 400 mg per hari.
• Ibu hamil usia 19–30 tahun: 350 mg per hari.
• Ibu hamil usia 31–50 tahun: 360 mg per hari.

Setelah melahirkan, ibu menyusui juga memerlukan magnesium sekitar 310–360 mg per hari. Magnesium selama masa menyusui berperan dalam mendukung produksi ASI, membantu mengurangi masalah aliran ASI yang terkait stres, serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu.

Menurut para ahli, mengonsumsi suplemen magnesium selama kehamilan relatif aman dan bisa membantu memenuhi kebutuhan mineral ini. Namun, jika pola makan ibu sudah seimbang dan kaya nutrisi, biasanya suplemen tidak diperlukan.

Beberapa sumber makanan kaya magnesium yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil antara lain:

• Sayuran hijau seperti bayam dan kale.
• Kacang-kacangan dan biji-bijian, misalnya almon, biji chia, flaxseed, dan kacang edamame.
• Buah-buahan seperti pisang dan alpukat.
• Kentang.
• Tahu.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Eksfoliasi?

Kebutuhan magnesium dapat dengan mudah dipenuhi melalui buah dan sayuran yang dikonsumsi sehari-hari. Kekurangan magnesium selama kehamilan merupakan kondisi yang jarang terjadi. Namun, jika Anda khawatir akan kebutuhan magnesium selama kehamilan sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter akan merekomendasikan suplemen magnesium yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Jika memiliki pertanyaan seputar kehamilan, Anda dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!