Rematik (rheumatoid arthritis) merupakan salah satu penyakit peradangan pada sendi yang dapat dialami oleh pria maupun wanita, termasuk ibu hamil. Pada ibu hamil, rematik tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat berdampak pada kehamilan.
Apa Itu Rematik?
Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun kronis di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sendi yang sehat. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan peradangan pada jari, tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, hingga jari kaki.
Jika tidak ditangani dengan tepat, peradangan dapat menyebabkan kerusakan sendi yang berujung pada pengikisan tulang rawan dan perubahan bentuk sendi.
Baca Juga: Sama-Sama Nyeri Sendi, Ini Beda Rematik dan Asam Urat
Rematik saat Hamil
Rematik juga dapat dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini sering menimbulkan kekhawatiran karena dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan selama kehamilan. Secara umum, rematik tidak berbahaya bagi ibu hamil, namun ada beberapa hal yang tetap perlu diwaspadai. Dilansir dari Healthline, rematik dapat memengaruhi kondisi kehamilan dalam beberapa cara berikut:
Meningkatkan Risiko Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Ibu hamil yang mengalami rematik berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan rematik memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR, terutama jika gejala rematik yang dialami cukup parah selama kehamilan. Semakin sering gejala muncul atau kambuh, semakin besar pula risikonya.
Berisiko Mengalami Preeklamsia
Dilansir dari Mayo Clinic, ibu hamil dengan penyakit autoimun memiliki risiko lebih tinggi mengalami preeklamsia. Hal ini juga diperkuat oleh hasil studi di Taiwan yang menunjukkan bahwa perempuan dengan rematik lebih rentan terhadap kondisi tersebut.
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Selain hipertensi, gejala yang dapat muncul meliputi adanya protein pada urine (proteinuria) dan pembengkakan di kaki. Dalam beberapa kasus, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklamsia, yaitu kondisi serius yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi.
Selain itu, ibu hamil yang menderita rematik juga memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan melalui operasi caesar. Hal ini karena peradangan pada sendi panggul dapat menyulitkan proses persalinan normal.
Kelahiran Prematur
Ibu hamil dengan rematik memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur. Penelitian yang dilakukan oleh Stanford University pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 28% ibu hamil dengan komplikasi rematik mengalami persalinan prematur.
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa perempuan dengan rematik cenderung lebih berisiko melahirkan sebelum waktu yang seharusnya.
Baca Juga: Pantangan yang Perlu Diperhatikan Pengidap Rematik
Penanganan Rematik pada Ibu Hamil
Untuk mencegah komplikasi kehamilan akibat rematik, ibu hamil dianjurkan untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti nyeri atau kaku pada persendian. Pemeriksaan dini membantu dokter menentukan penanganan yang aman bagi ibu dan janin.
Selain itu, penerapan gaya hidup sehat juga berperan penting, seperti:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat dan karbohidrat kompleks
- Menjaga berat badan agar tidak naik berlebihan
- Rutin berolahraga sesuai anjuran dokter
- Menghindari konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
Ibu hamil dengan rematik juga dapat mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala, tetapi penggunaannya harus atas anjuran dan pengawasan dokter. Hindari mengonsumsi obat secara sembarangan karena dapat membahayakan kehamilan.
Meskipun rematik umumnya tidak berbahaya bagi ibu hamil dan janin, gejala yang berlangsung terus-menerus atau semakin berat sebaiknya tidak diabaikan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan dapat membantu mencegah serta mengurangi risiko komplikasi akibat rematik.
Jika memiliki pertanyaan lain terkait rematik, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
Arthritis Foundation. Rheumatoid Arthritis and Pregnancy. https://www.arthritis.org/health-wellness/healthy-living/family-relationships/family-planning/rheumatoid-arthritis-and-pregnancy
Mayo Clinic. (2025). Rheumatoid arthritis: Does pregnancy affect symptoms?. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rheumatoid-arthritis/in-depth/rheumatoid-arthritis-pregnancy/art-20094103
MotherToBaby. (2024). Rheumatoid Arthritis. Available from: https://mothertobaby.org/fact-sheets/rheumatoid-arthritis/
Collen M. Story. (2024). Rheumatoid Arthritis and Pregnancy: What You Need to Know. Available from: https://www.healthline.com/health/rheumatoid-arthritis/pregnancy