Definisi
Koagulopati merupakan kondisi gangguan darah. Secara umum, koagulopati berkaitan dengan ketidakseimbangan sistem hemostatis yang berkaitan dengan pembekuan darah. Hemostasis merupakan suatu proses untuk mencegah atau menghentikan pendarahan. Selain itu hemostasis memiliki peran penting dalam menangani kerusakan pembuluh darah. Komponen penting yang berkaitan dengan sistem hemostatis terdiri atas 4 bagian yaitu pembuluh darah, keping darah, faktor pembeku dan protein fibrinolitik.
Hemostasis dapat dikelompokkan menjadi primer dan sekunder. Hemostasis primer merupakan respon pertama dari kerusakan pembuluh darah atau keping darah. Sedangkan hemostasis sekunder melibatkan beberapa proses lanjutan saat terjadi pembekuan darah, contohnya ketika aktivasi dari faktor koagulasi (pembeku darah) kemudian memicu terjadinya pembentukan fibrin untuk menutup luka yang ada. Pada koagulopati gangguan dapat terjadi pada hemostasis primer maupun sekunder. Gangguan hemostasis primer meliputi adanya gangguan pada pembuluh darah atau keping darah sedangkan gangguan hemostasis sekunder meliputi adanya kerusakan pada kualitatif atau kuantitatif pada faktor pembeku darah atau penghambatnya.
Penyebab
Koagulopati umumnya terkait dengan gangguan penyakit kronis seperti gangguan organ hati, kanker darah seperti leukimia, penyakit turunan darah seperti trombositopenia atau angka keping darah yang rendah, trauma atau luka, kekurangan vitamin K, infeksi, penggunaan antibiotik jangka panjang dan terapi pencegah pembekuan darah (anti-koagulan). Beberapa kondisi genetik seperti hemofilia dan gangguan von Willie brand’s juga mengurangi faktor pembekuan darah yang menyebabkan koagulopati. Kondisi dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam proses pembekuan darah seperti kadar protein darah yang rendah.
Faktor Risiko
Tidak semua orang memiliki faktor risiko untuk mengalami koagulopati. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya koagulopati adalah:
- Usia, bayi baru lahir rentan mengalami kekurangan vitamin K atau pada orang lanjut usia dengan kondisi hemofilia A
- Tipe golongan darah
- Jenis kelamin, dimana laki-laki lebih rentan mengalami hemofilia
- Riwayat keluarga dengan gangguan koagulopati
- Kondisi medis lain seperti kanker, autoimun, gangguan organ hati
- Transfusi darah
- Konsumsi obat-obatan tertentu, contohnya antibiotik, pengencer darah atau interferon alfa
- Kehamilan ata baru melahirkan
- Obesitas
- Baru menjalani operasi dengan pendarahan berlebih
- Penggunaan alat yang dapat meningkatkan aliran darah.
Gejala
Gejala dari koagulopati dapat bervariasi bergantung pada lokasi terjadinya pendarahan. Gejala yang dapat timbul dari kondisi koagulopati seperti :
- Pendarahan berlebih setelah terjadinya luka, trauma, pasca operasi atau dapat terjadi secara spontan
- Kesulitan untuk menghentikan pendarahan
- Gejala pendarahan pada persendian (lutut, siku atau pergelangan kaki) dapat berupa pembengkakan, nyeri atau sensasi panas
- Pendarahan pada kulit (hematoma)
- Pendarahan pada mulut atau gusi
- Sering mengalami mimisan, pada kondisi tertentu mimisan sulit dihentikan
- Kadar zat besi yang rendah (anemia defisiensi besi)
- Gejala pendarahan lainnya
Diagnosa
Dokter akan melakukan anamnesis dengan bertanya perihal gejala medis yang Anda rasakan, terkait riwayat medis Anda dan keluarga Anda, untuk mendiagnosa adanya faktor risiko dari koagulopati. Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk mengidentidikasi adanya gejala seperti adanya tanda-tanda pendarahan, pembengkakan dan luka. Bila dokter mencurigai anda memiliki gangguan koagulopati, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan tambahan seperti :
- Pemeriksaan D-dimer, untuk mengetahui adanya emboli pada pembuluh darah
- Pemeriksaan darah lengkap
- Prothrombin time test, untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan darah untuk membentuk gumpalan
- Pemeriksaan faktor penggumpalan, untuk mengidentifikasi kelengkapan faktor pembekuan dalam darah
- Pemeriksaan faktor von Willebrand
- Pemeriksaan genetik, untuk mengidentifikasi adanya gangguan pembekuan darah
- Pemeriksaan medis lain seperti ultrasuara atau CT scan untuk memeriksa pembekuan darah
Tata laksana
Pendekatan pengobatan dari koagulopati ditentukan berdasarkan dari tipe pembekuan darah, keparahan dan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk menangnani gejala dan mengurangi risiko dari komplikasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan satu atau lebih dari 2 obat seperti :
- Obat antifibrinolitik untuk menangani pendarahan setelah melahirkan atau operasi
- Pil KB untuk mengurangi pendarahan saat menstruasi
- Desmopressin
- Obat penekan imunitas (imunosupressan)
- Suplementasi vitamin K
- Obat pengencer darah untuk mengurangi risiko dari orang yang memiliki kondisi hiperkoagulasi (kondisi dimana darah lebih mudah menggumpal dibandingkan kondisi normal)
- Inhibitor trombin atau trombolitik atau penghambat faktor penggumpal darah
Dokter juga dapat merekomendasikan pengobatan lain seperti terapi pengganti faktor, untuk menggantikan faktor pembeku, apabila pada pemeriksaan penunjang didapatkan adanya faktor yang hilang. Terapi pengganti faktor menggunakan donor darah atau infus berisi faktor pengganti dari laboratorium.
Pada pasien yang mengalami pembekuan darah hebat mungkin memerlukan perawatan unit darurat. Pada kondisi lain, dokter mungkin akan merekomendasikan transfusi darah atau transfusi keping darah untuk mengatasi kekurangan darah atau mencegah proses pembekuan darah yang terlalu cepat. Transfusi tersebut ditujukan pada pasien dengan kondisi kehilangand darah berlebih atau pasien dengan jumlah kepingan darah yang sedikit dari kondisi normal.
Komplikasi
Pengobatan yang tepat ketika pendarahan muncul merupakan hal utama untuk mencegah dan membatasi kerusakan organ lebih lanjut. Tanpa ada perawatan yang tepat, komplikasi dari koagulopati dapat bersifat serius atau membahayakan nyawa. Beberapa komplikasi dari koagulopati adalah anemia, pendarahan organ dalam, pseudotumor (kondisi dimana terdapat tekanan disekitar jaringan akibat perdarahan, keretakan, dan infeksi pada sumsum tulang belakang), syok, kekurangan oksigen (hipoksia), kejang, koma bahkan kematian,
Pencegahan
Pembekuan darah yang sangat cepat dapat menjadi permasalahan dalam beraktivitas. Sehingga, beberapa jenis olahraga dan aktivitas harus dihindari karena berpotensi menimbulkan benturan atau trauma. Mengatur berat badan serta kegiatan sehari-hari, seperti tidak duduk dalam jangka waktu yang lama, juga dapat mengurangi gejala dari gangguan pembekuan darah.
Kapan Harus ke Dokter
Hubungi dokter Anda bila mendapati salah satu dari faktor risiko koagulopati atau mengalami gejala dari koagulopati, misalnya pendarahan berlebih, pembengkakan, atau mengalami lebam berulang. Tanpa adanya pengobatan yang tepat, konsekuensi dari pembentukan gumpalan darah yang terlalu sedikit atau terlalu banyak sangat bahaya. Gangguan koagulopati yang diderita sejak lahir harus selalu terkontrol dalam pengawasan dokter. Bila perlu diskusikan kondisi Anda dengan dokter spesialis darah (hematologis) untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
- Editor AI Care
Coagulopathy and its associated factors among patients with a bleeding diathesis at the University of Gondar Specialized Refferal Hospital, Northwest Ethiopia. (2021). Retrieved 28 March 2023, from https://thrombosisjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12959-021-00287-6
Coagulopathy. (2023). Retrieved 28 March 2023, from https://www.topdoctors.co.uk/medical-dictionary/autoimmune-coagulation-disorders
Coagulopathy : Signs, Causes, Treatment and More Explained. (2022). Retrieved 28 March 2023, from https://www.healthgrades.com/right-care/vascular-conditions/coagulopathy
Bleeding Disorders. (2022). Retrieved 28 March 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541050/
What to Know about Coagulation Disorder. (2021). Retrieved 28 March 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/coagulation-disorders
Management of Coagulopathy in Bleeding Patients. (2022). Retrieved 28 March 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/coagulation-disorders